Friday, June 27, 2008

Ekonomi akan tumbuh 6-6,4 persen pada 2009

Panitia Anggaran yang terdiri atas perwakilan sepuluh fraksi di DPR dan pemerintah menyepakati bahwa tahun 2009 perekonomian akan tetap tumbuh pada kisaran 6 hingga 6,4 persen. Itu dimungkinkan karena daya beli masyarakat akan tetap dipertahankan kuat, dan pada saat yang sama nilai ekspor dan investasi ke Indonesia akan didorong untuk lebih tinggi lagi.

Demikian hasil keputusan Panitia Kerja Asumsi Dasar, Kebijakan Fiskal, Pendapatan, Defisit, dan Pembiayaan yang disampaikan Ketua Panitia Kerja Harry Azhar Aziz dalam Rapat Kerja Panitia Anggaran DPR dengan Menteri Keuangan sekaligus Pelaksana Jabatan Menko Perekonomian Sri Mulyani Indrawati di Jakarta, Kamis (26/6). Hadir juga dalam rapat kerja tersebut Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Paskah Suzetta dan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Miranda S Goeltom.

Panitia Kerja Asumsi Dasar, Kebijakan Fiskal, Pendapatan, Defisit, dan Pembiayaan terdiri atas 38 anggota DPR dan 14 wakil pemerintah. Hasil pembahasan di Panitia Kerja ini akan digunakan oleh pemerintah dalam menyusun Nota Keuangan dan RUU APBN 2009.

Selain menetapkan proyek pertumbuhan ekonomi, Panitia Kerja juga menetapkan enam asumsi ekonomi lainnya, yakni laju inflasi yang diperkirakan ada pada kisaran 5,8-6,5 persen. Adapun nilai tukar rupiah diperkirakan akan berada pada posisi Rp 9.000-Rp 9.200 per dollar AS. Sementara itu, tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia tiga bulan ditetapkan pada kisaran 7,5-8,5 persen.

Terkait harga minyak, Panitia Kerja memutuskan untuk menetapkan harga minyak mentah Indonesia (ICP) pada 2009 pada level 95 dollar-120 dollar AS per barrel. Sementara produksi minyak siap jual (lifting) diperkirakan akan berada pada level 927.000-950.000 kiloliter per hari. "Dengan seluruh perkiraan itu, nominal Produk Domestik Bruto pada tahun 2009 akan ada pada kisaran Rp 5.254,9 triliun-Rp 5.309,6 triliun," ujar Harry.

source: kompas.com | June 2008

No comments: