Monday, June 30, 2008

Perdagangan ke Jepang bakal naik

Perjanjian kerja sama ekonomi (Economic Partnership Agreement/EPA) Indonesia-Jepang akan meningkatkan volume ekspor dan investasi kedua negara. Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan, kerja sama akan menaikkan volume perdagangan Indonesia ke Jepang sebesar 9,5 persen menjadi 12 persen.

Menurut Mari, Jepang merupakan mitra utama perdagangan volume perdagangan mencapai 20 persen. Menurut dia, kerja sama akan meningkatkan investasi negara itu ke Indonesia. Saat ini Jepang menempatkan Indonesa pada peringkat kesembilan sebagai tujuan investasi.

Sebelum krisis Indonesia menempati posisi ketiga tujuan investasi. "Kami berharap bisa menjadi peringkat kelima dan keenam," ujarnya, Jumat (27/6). Sasaran investasi Jepang di Indonesia pada sektor otomotif dan alat berat.

Kerja sama ekonomi Indonesia-Jepang akan mulai berlaku pada 1 Juli mendatang. Kedua negara sepakat menghapus berbagai pos tarif yang selama ini menjadi hambatan investasi dan perdagangan.

Tahun lalu, investasi Jepang di Indonesia sebesar US$ 700 juta per tahun. Padahal, sebelum krisis investasi Jepang mencapai sekitar US$ 3 miliar.

Menurut Deputi Menteri Perekonomian Bidang Perdagangan dan Industri Edy Putra Irawady dampak kerja sama tersebut akan menghilangkan potensi pendapatan sebesar US$ 43 juta dari penghapusan berbagai tarif. Namun, kehilangan potensi tersebut akan dikompensasikan dengan masuknya investasi ke Indonesia.

source: tempointeraktif.com | June 2008

President: family planning and mutual assistance strengthen national self-reliance

President Susilo Bambang Yudhoyono said the national family planning and mutual assistance programs will help strengthen Indonesia`s national self-reliance.

"Family planning is aimed at building small prosperous families while mutual assistance is a tradition of the Indonesian people which will never fade away," the president said here on Sunday.

The head of state made the remarks when opening the 15th National Family Day and Mutual Assistance Service Month in Muarosabak, East Tanjung Jabung district, about 125 km from the city of Jambi.

On the occasion, the head of state also inaugurated a local sports center, Paduka Berhala stadiumm and the 380 meters Barbak bridge.

At present, an emphasis on the need to do something with mutual assistance was a must, because building this nation was not like turning the palm of our hands, he said.

To strengthen national self-reliance in the global era, all programs should run from health and education in order to create well-educated nation, food security and sustainable development of infrastructure.

In the meantime, Home Minister Mardiyanto said East Tanjung Jabung district was appointed to host the event on the consideration that it was a new district.

East Tanjung Jabung was previously an isolated region, but after it became a new district, the local administration has stepped up development there.

Many national appreciations had been received by the East Tanjung Jabung administration especially for its family planning program. Therefore, the district had been entrusted with the task to host the family planning day and mutual assistance 2008 prorams.

The head of state during the visit was accompanied by his wife, Madame Ani Yudhoyono, Home Minister Mardiyanto and wife, People`s Welfare Coordinating Minister Aburizal Bakrie and wife, and some other ministers.

source: Antara | June 2008

Sunday, June 29, 2008

Indonesia meningkat dalam Best Place for Business

Indonesia menempati urutan ke-81 sebagai negara terbaik untuk melakukan kegiatan bisnis pada tahun ini. Seperti dikutip dari Forbes, Minggu (29/6/2008), tahun sebelumnya Indonesia menempati peringkat 89.

Tingkat inflasi Indonesia terus bergerak turun, sementara posisi cadangan devisa diatas USD50 miliar dan perfoma pasar saham berada di peringkat ketiga terbaik di dunia selama 2006 dan 2007. Keadaan itu ditunjang karena investor global mencari negara yang bisa memberi tingkat pengembalian yang tinggi.

Pemerintah Indonesia telah melakukan reformasi di sektor keuangan termasuk reformasi pajak dan kepabeanan. Indonesia dinilai mampu mengatasi masalah-masalah ekonomi akibat bencana alam. Peraturan investasi yang dikeluarkan pada Maret 2007 merupakan cara untuk memberi kenyamanan bagi investor untk berinvestasi di Indonesia.

Survei ini dilakukan terhadap 121 negara di dunia. Peringkat pertama ditempati Denmark, AS menduduki peringkat ke-4, Hongkong urutan ke-9, dan Australia peringkat ke-13.

Adapun Malaysia menempati peringkat ke-38, China di peringkat 79, Filipina di uturan 91, dan Vietnam berada di urutan ke-113.

source: okezone.com | June 2008

Foke resmikan Jakarta Great Sales

Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo meresmikan Pesta Diskon Jakarta (JGC) 2008. Bertempat di Atrium Pasific Place, Foke, sapaan akrab Fauzi, memukul kendangdol sebagai simbol dimulainya acara yang berlangsung 27 Juni-27 Juli 2008 itu.

"Sungguh mendapat kehormatan diberi kesempatan untuk membuka JGS. Ini merupakan yang pertama buat saya sebagai gubernur yang baru," ucapnya saat memberikan sambutan peresmian JGC di Atrium Pasific Place, SCBD, Jakarta, Minggu (29/6/2008).

Di sela-sela sambutan, tak segan-segannya dia menyisipkan kalimat yang hampir mirip dengan ucapan "sakti" yang menjadi andalannya saat kampanye gubernur beberapa waktu lalu. Yakni serahkan segala sesuatunya pada ahlinya.

"Ini berarti urusan dagang mesti diserahkan kepada pedagang. Sehingga saya berharap JGS ini ke depannya bisa menjadi the real JGS untuk warga jakarta dan sekitarnya," katanya.

JGS kali ini mengusung tema "The Great Saletainment", di mana tidak hanya diisi 80 ribu outlet berbagai produk yang menyediakan diskon besar-besaran hingga 70 persen, tapi juga dibarengi dengan berbagai acara hiburan yang diharapkan dapat membawa suasana yang berbeda ketimbang tahun sebelumnya.

Hingga sebulan ke depan, ada sejumlah agenda yang sudah dirancang panitia. Beberapa di antaranya adalah Pesta Kuliner Betawi di Mall Pluit Junction pada 10-27 Juli, serta pameran dan bazar UKM di Grand Indonesia pada 18-30 Juli.

source: okezone.com | June 2008

Indonesia expects record investment in 2008-09

Indonesia's chief investment agency said it expects foreign and domestic investment to hit a new record this year and in 2009, driven by demand for new infrastructure including power plants and toll roads. Writing By Muhammad Al Azhari and Harry Suhartono, editing by Sara Webb/Sugita Katyal/Rory Channing in Reuters.

Muhammad Lutfi, who heads the agency, said he is optimistic that total domestic and foreign direct investment would rise 15 percent to nearly $16 billion in 2008, from a record $13.8 billion in 2007, and surge to $20 billion next year.

Southeast Asia's biggest economy badly needs billions of dollars of investment, especially in infrastructure, to push economic growth and reduce high unemployment.

"We are certain that we will meet the 15.2 percent target of investment (growth)" for 2008, Lutfi told a gathering of foreign correspondents in Jakarta on Wednesday.

"We had a good number in the first quarter. Next year is a challenge because of the slowdown of the economy, that's what we feel."

A combination of political stability and an improving economic outlook helped to attract a record foreign direct investment last year, although the agency, known as BKPM, does not provide details of the investments.

Some analysts warn that political uncertainty ahead of next year's parliamentary and presidential elections, and a slowdown in economic growth could hurt investment.

The government's decision to hike subsidised fuel prices by an average of nearly 30 percent in May is expected to lead to weaker consumer spending. The government expects GDP growth of 6-6.4 percent this year, compared with 6.3 percent in 2007.

However, Indonesia still lags countries such as China in attracting foreign investment because of perceived legal uncertainties and graft, and a complicated bureaucracy.

The country ranks 123rd out of 178 countries in terms of ease of doing business, according to a World Bank survey last year.

KEY INFRASTRUCTURE

Despite such challenges, Lutfi said several infrastructure projects are likely to materialise next year and help boost investment. The agency will encourage investment in key infrastructure areas such as electricity, toll roads, ports and airports within the next two years, he said.

Only 64 percent of Indonesian households currently have access to electricity, he said, adding that the government has invited the private sector to finance its programme to build 10,000 MW of coal-fired power plants in Java, Sumatra and Bali.

The agency is promoting investment in resource-rich regions, including Sumatra, Java, Sulawesi, and Papua, where there are opportunities to invest in the crude palm oil, coal, nickel, and pulp and paper industries, Lutfi said.

Lutfi, who has been in charge of promoting investment in Indonesia since May 2005, was an economic adviser and spokesman for President Susilo Bambang Yudhoyono during the 2004 election campaign.

He previously headed the Mahaka Group, a conglomerate with interests including electricity, luxury apartment development, commodity trading, and media.

source: BKPM | June 2008

Saturday, June 28, 2008

Japan needs 1,000 Indonesian workers

Japan is in need of 1,000 Indonesian workers, comprising 600 nurses and 400 people taking care of elderly people on contract basis for 3 and 4 years.

"This is the first time that the Japanese government made a formal request for Indonesian workers," President Director of the Japan External Trade Organization (JETRO) in Jakarta Kusaoke Sadanobu said at a seminar on Indonesia-Japan bilateral trade opportunities, in Manado last Wednesday.

Potential nurses and caregivers, Kusaoke said, before leaving for Japan for employment, would first have to undergo a series of tests and interviews.

"And upon arrival in Japan, they will have to follow special trainings to be obtain a Japanese national certificate with the expenses borne by the Japanese government," Kusaoke said.

Deputy for coordination of economic cooperation and international funding at the Ministry of Economic Affairs Mahendra Siregar said according to the manpower ministry, 300 people were already set to leave for Japan to take up the two jobs.

"The Indonesian government will try until the end of 2009 to meet the Japanese request for 1,000 Indonesian workers for employment in Japan," Mahendra said.

He added that the project was part of the Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJ-EPA).

It was also revealed in the seminar that 1,000 Japanese companies are operating in Indonesia with 280,000 local employees.

In the meantime, head of the North Sulawesi Industry and Trade Agency Gemmy Kawatu revealed that Japan is the seventh biggest country of destination of North Sulawesi`s exports, with the balance of trade between the province and Japan still in favor of the Indonesian province in the last three years.

In 2005 exports to Japan reached 13.46 million US dollars, and imports 613.3 thousand US dollars, leaving 12.03 million US dollars in the balance of trade in favour of Indonesia, and in 2006 the exports increased to 27.03 million US dollars and imports 5.6 million dollars leaving the balance of trade a surplus of 11.5 million dollars, and in 2007 the exports reached 19.27 million dollars, and imports 2.6 million dollars still leaving a surplus of 15.6 million dollars for Indonesia.

source: Antara | June 2008

Friday, June 27, 2008

Turis domestik melonjak di Bali

Pantai Kuta, Bali, tetap menjadi favorit wisatawan domestik, terutama pelajar yang sedang menjalani masa liburan. Lonjakan pengunjung mencapai tiga sampai empat kali lipat jika dibandingkan dengan libur biasa.

"Pengunjung dalam beberapa hari ini membeludak. Kita juga meningkatkan pengawasan di areal pantai," tutur Kepala Satuan Tugas Pantai Kuta Gusti Ngurah Tresna, kemarin.
Para pengunjung dari luar Bali berbaur dengan wisatawan asing dari berbagai negara. Para pelajar berusaha mempraktikkan bahasa Inggris dengan mengajak wisatawan asing berdialog.

Selain Pantai Kuta, objek wisata lain yang dibanjiri wisatawan domestik adalah Legian, Ground Zero, dan Waterbom Kuta, yang terletak di Jl Dewi Sartika, Kuta.

Ketut Suryasa, petugas keamanan di Ground Zero Legian mengatakan sejak awal liburan, objek wisata monumen bom Bali I itu selalu dipenuhi pengunjung. Pada hari biasa jumlah kunjungan di tempat ini rata-rata 300 orang per hari. Pada libur sekarang mencapai 1.000 orang lebih. Selain wisatawan asing, pengunjung yang datang ke tempat itu berasal dari berbagai kota di Indonesia.

source: Media Indonesia | June 2008

More opportunities for Aussies to learn Indonesian

The Australian Government has announced a $62.4 million dollar funding increase for its Asian languages program, including Indonesia so as to provide greater opportunities for Australian students to understand and engage with the region.

The new National Asian Languages and Studies in Schools program will from January 2009 support additional Asian languages classes in high schools, teacher training and support, and specialist curricula for students who display advanced abilities in Asian languages and studies.

Meanwhile Australian Ambassador to Indonesia, Bill Farmer, warmly welcomed the new program and said it would allow more young Australians to learn about Indonesia, its language, peoples and culture, and play an important role in enhancing people-to-people links.

"The Australian Government recognizes that one of the most important ways in which relationships in the region can be strengthened is by providing the best opportunity for young Australians to learn about Indonesia, its language, peoples and culture, and play an important role in enhancing people-to-people links.

"The Australian Government recognizes that one of the most important ways in which relationships in the region can be strengthened is by providing the best opportunity for young Australians to become familiar with the languages and cultures of Indonesia and other key Asian neighbors," Farmer said.

The additional funding, to be provided over the course of three years, was announced in the Federal Budget last month.

Indonesian has been taught at schools and universities in Australia for many years.

Earlier this year, Indonesian Foreign Minister Hassan Wirajuda visited a high school in Perth where he had a conversation in Bahasa Indonesia with Australian year 10 students learning Indonesian.

source: Jakarta Post | June 2008

LPPI establishes center to standardize Islamic finance

In conjunction with several foreign institutions, the Indonesian Banking Development Institute (LPPI) has established a body to regulate Islamic finance laws and provide certification programs for professionals.

The body, the International Center for Development in Islamic Finance (ICDIF), will also provide education, training and fee-based consultancy on Islamic finance for local and foreign professionals and institutions.

Speaking at the inauguration of the ICDIF in Jakarta on Wednesday, central bank governor Boediono shared his hope for Indonesia to become a center for Islamic finance studies in Asia.

"I can say that Indonesia currently has good momentum to become the center for Islamic finance, as the House of Representatives issued last week a new Islamic banking law providing a legal basis that will support investment in the industry," Boediono said.

Bank Indonesia-owned LPPI, which provides training for the banking industry, first established a Sharia directorate in 2004 to offer training for professionals in Islamic finance.

In developing the ICDIF, the LPPI has collaborated with the Islamic Development Bank (IDB), the University of Kuwait and the Malaysia Islamic Banking and Finance Institute, and will continue to work with the institutions to provide future educational and training programs.

IDB economist Mohammed Obaidullah, who was also present at the inauguration, said Indonesia's experience in micro financing would support rapid development of Islamic banking and finance in the country.

The IDB, he said, expected Indonesia, through the establishment of the new body, to become a model for other countries in developing Islamic finance.

ICDIF director for sharia Arie Mooduto said several government and private institutions from the Philippines, Korea, Egypt and Maldives were among those seeking training and consulting services on sharia at the center.

"Their interest is a result of the fact that centers like the ICDIF are still very limited in the world," Arie told the Post.

Training human resources is crucial to developing a strong Islamic finance in Indonesia as most professionals are used to systems implemented by conventional banks, Arie said.

According to the central bank, Indonesia's sharia banks require 30,000 employees to support its target of 5 percent market share by the end of this year.

source: Jakarta Post | June 2008

RI among Asia-Pacific's top expansion destinations

Indonesia remains attractive to expansion-minded multi-national firms despite global fallout from the U.S.' sub-prime crisis, a survey reveals.

According to a report by global real estate management firm Jones Lang LaSalle, of 15 nations surveyed in the Asia-Pacific region, Indonesia ranks sixth in a list of top destinations for business expansions -- ahead of Malaysia, Australia, Cambodia, Japan, Korea, Thailand and Hong Kong.

China topped the list, followed by India, Vietnam, the Philippines and Singapore.

Eighty-three percent of the multi-nationals said they would increase or maintain their current growth rates in the region, while 28 percent accelerated the growth of their operations in the region in this year's second quarter, the report shows.

The survey company's CEO for regional business lines and corporate solutions John Forrest said emerging markets in Asia were the world's bright spots for growth at the moment.

Asian countries were less affected by the sub-prime turmoil, with the property sector remaining bright, he said.

"We're still seeing strong demand for space. However, an uncertain economic environment is forcing corporations to find smarter ways to manage their growth," Forrest said.

Demands for commercial office spaces in Jakarta's commercial business district continued to grow, with the occupancy rate in the first quarter of this year rising 24 percent, the report shows.

The growth was due mostly to tenant expansions, the company said.

New office buildings in Sudirman and Kuningan in South Jakarta accounted for the bulk of leasing activity, mainly involving banking, oil-and-gas and services companies.

Jones Lang LaSalle surveyed 30 senior corporate real-estate executives from leading multi-nationals in Asia-Pacific in the second quarter of this year.

The survey covered three sectors -- financial services, technology and consumer goods.

Among the three, the financial services sector was predicted to be the most aggressive this year based on data showing that 44 percent of the companies added growth plans in the first quarter of this year, and 33 percent predicted higher growth by the end of this year.

The consumer goods sector, on the other hand, showed mixed responses, with one third of the companies saying they would expand their growth plans, another third saying they would downsize their businesses and the rest expecting to maintain their current expansion rates.

Companies in this sector will likely look to initiate operations in the region to take advantage of promising new markets or shift current operations within it to search for lower-cost destinations.

source: Jakarta Post | June 2008

Saudi investors ready to invest $2 B in RI`s Agroindustry

Eight Saudi large companies have set aside US$2 billion to develop Indonesia`s agroindustry, a Saudi executive said.

"Saudi Arabia has allocated huge funds for investment in the agroindustry. Eight Saudi companies are ready to cooperate with Indonesian partners which are serious in establishing such cooperation," Chairman of Saudi Arabia`s Global Unions Company Khalid S Al-Musa said at the Indonesia-Middle East Business Forum here on Thursday.

Indonesian companies had not much benefited from the Saudi market, he said adding the chance for Indonesia`s non-oil/gas products particularly rice to penetrate the Saudi market was wide open.

The current global food crisis had worried the Saudi Kingdom so that it decided to invest in the agroindustry sector abroad and Indonesia endowed with abundant natural resources was considered suitable for the development of food industry, he said.

"We open our market not only to rice but to palm oil and pineapple as well," he said.

According to the Indonesian president`s special envoy for the Middle East, Alwi Shihab, the Saudi king had offered sharing facilities to local companies wishing to cooperate with foreign partners in developing the agroindustry in support of the country`s food security.

Viewed from their emotional ties, Indonesia was the main choice for Saudi companies to invest in the agroindustry. Therefore, the Indonesian government must respond to the Saudi companies` wish by preparing land, he said.

"It is too early to discuss haring facilities with regard to the planned investment in the sector. What is important for Indonesia now is to prepare the land first," he said.

source: Antara | June 2008

Ekonomi akan tumbuh 6-6,4 persen pada 2009

Panitia Anggaran yang terdiri atas perwakilan sepuluh fraksi di DPR dan pemerintah menyepakati bahwa tahun 2009 perekonomian akan tetap tumbuh pada kisaran 6 hingga 6,4 persen. Itu dimungkinkan karena daya beli masyarakat akan tetap dipertahankan kuat, dan pada saat yang sama nilai ekspor dan investasi ke Indonesia akan didorong untuk lebih tinggi lagi.

Demikian hasil keputusan Panitia Kerja Asumsi Dasar, Kebijakan Fiskal, Pendapatan, Defisit, dan Pembiayaan yang disampaikan Ketua Panitia Kerja Harry Azhar Aziz dalam Rapat Kerja Panitia Anggaran DPR dengan Menteri Keuangan sekaligus Pelaksana Jabatan Menko Perekonomian Sri Mulyani Indrawati di Jakarta, Kamis (26/6). Hadir juga dalam rapat kerja tersebut Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Paskah Suzetta dan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Miranda S Goeltom.

Panitia Kerja Asumsi Dasar, Kebijakan Fiskal, Pendapatan, Defisit, dan Pembiayaan terdiri atas 38 anggota DPR dan 14 wakil pemerintah. Hasil pembahasan di Panitia Kerja ini akan digunakan oleh pemerintah dalam menyusun Nota Keuangan dan RUU APBN 2009.

Selain menetapkan proyek pertumbuhan ekonomi, Panitia Kerja juga menetapkan enam asumsi ekonomi lainnya, yakni laju inflasi yang diperkirakan ada pada kisaran 5,8-6,5 persen. Adapun nilai tukar rupiah diperkirakan akan berada pada posisi Rp 9.000-Rp 9.200 per dollar AS. Sementara itu, tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia tiga bulan ditetapkan pada kisaran 7,5-8,5 persen.

Terkait harga minyak, Panitia Kerja memutuskan untuk menetapkan harga minyak mentah Indonesia (ICP) pada 2009 pada level 95 dollar-120 dollar AS per barrel. Sementara produksi minyak siap jual (lifting) diperkirakan akan berada pada level 927.000-950.000 kiloliter per hari. "Dengan seluruh perkiraan itu, nominal Produk Domestik Bruto pada tahun 2009 akan ada pada kisaran Rp 5.254,9 triliun-Rp 5.309,6 triliun," ujar Harry.

source: kompas.com | June 2008

Thursday, June 26, 2008

Miranda: Inflasi tahun depan satu digit

Bank Indonesia memerkirakan tekanan terhadap laju inflasi tahun depan akan jauh berkurang. Sehingga optimistis angka inflasi bisa kembali ditekan menyentuh satu digit

"Kami melihat bahwa inflasi saat ini, lebih merupakan spike akibat beberapa hal. Seperti kenaikan BBM dan juga kenaikan harga pangan," ujar Deputi Gubernur Senior Miranda S Goeltom seusai raker pemerintah dengan panitia anggaran, di Gedung MPR/DPR Senayan, Jakarta, Kamis (26/6/2008).

Untuk itu, lanjutnya, BI berharap tekanan dua hal tersebut sudah mulai bekurang tahun depan. "Jika berkaca pada pengalaman tahun2005, kami jadi optimistis tahun depan sudah kembali ke satu digit lagi," jelasnya.

Miranda menambahkan, kalau nantinya BI melihat ada ekspektasi inflasi yang meningkat. maka institusinya akan segera mengambil tindakan yang tidak harus melulu berupa pengetatan moneter.

"Instrumennya ada bermacam-macam. Seperti suku bunga, kemudian secara teoritis banyak Seperti China memakai instrumen giro wajib minimum(GWM), supaya uang jumlah beredar semakin kecil," jelasnya. Instrumen lainnya, lanjut Miranda, adalah pengendalian nilai tukar. karena nilai tukar juga bisa memengaruhi inflasi.

source: okezone.com | June 2008

Menpera siapkan Rp100 M untuk rumah rakyat miskin

Kementerian Negara Perumahan Rakyat (Kemenpera) menyiapkan dana Rp100 miliar untuk pembangunan rumah warga miskin. Program itu untuk menekan lonjakan angka kemiskinan akibat dampak kenaikan harga bahan bakar minyak.

"Dengan dana itu setidaknya kita bisa membangun sedikitnya 10 ribu unit rumah," kata Kepala Pusat Pengembangan Perumahan Kementerian Negara Perumahan Rakyat Andi Zainal Dulung, dalam Rapat Kerja Kegiatan Bantuan Stimulan Pembangunan Perumahan Swadaya dan Peningkatan Kualitas Perumahan, di Hotel Taman Rosani, Jalan Cendrawasih, Kuta, Bali, Kamis (26/6/2008).

Andi mengatakan, dana yang akan mulai dikucurkan tahun depan itu meningkat 100 persen dibandingkan dana yang turun tahun ini sebesar Rp58,5 miliar. Penambahan anggaran itu dengan pertimbangan makin banyaknya jumlah warga miskin akibat kenaikan harga BBM.

Dia menjelaskan, bantuan pembangunan perumahan senilai Rp27 miliar pada tahun ini telah dialokasikan ke 63 kabupaten/kota yang tersebar di 20 provinsi. Bentuknya, pemerintah setempat melalui lembaga keuangan mikro mengucurkan bantuan untuk warga miskin yang tidak memiliki tempat tinggal laik.

Sedangkan bantuan peningkatan kualitas perumahan sebesar Rp31,5 miliar diwujudkan dalam 5.000 bentuk kegiatan. "Dengan peningkatan bantuan itu, tahun depan kita optimis program ini bisa diperluas ke seluruh provinsi," papar Andi.

Soal kriteria penerima bantuan, Andi menyebut masyarakat berpenghasilan rendah. "Seperti BLT (bantuan langsung tunai), peluang diselewengkan dan salah sasaran selalu ada. Namun sejauh ini berhasil kita ungkap," ujarnya.

source: okezone.com | June 2008

Pelaku bisnis berperan penting dalam kemajuan negara

Chief Executive Kompas Gramedia Jakob Oetama mengatakan, pelaku bisnis sangat berperan dalam memengaruhi kemajuan suatu negara. Hal ini telah terjadi di Vietnam, Thailand, dan negara lain yang perekonomiannya tumbuh pesat selama lima tahun ini. Jika pebisnis tidak bersama- sama naik ke panggung kenegaraan dengan usaha mereka, perekonomian sulit untuk bangkit.

"Para pelaku bisnis memiliki target yang jelas, pekerja keras, dan pintar mengatur keuangan untuk mencapai tujuan. Ini yang lemah di tingkat negara, culture matter. Birokrat seharusnya berjiwa wirausaha," kata Jakob Oetama dalam Jakarta Chief Marketing Officer (CMO) Club yang digelar Kompas Gramedia di Bentara Budaya Jakarta (BBJ), Rabu (25/6). Acara ini dihadiri sedikitnya 60 pucuk pimpinan perusahaan nasional dan multinasional di Jakarta.

Tahap strategis

Dalam kesempatan yang sama, pakar pemasaran Hermawan Kertajaya mengatakan, perkembangan internet generasi kedua atau Web 2.0 telah menciptakan lompatan baru taktik pemasaran. Para pemasar kini harus bisa mengoptimalkan teknologi yang tanpa batas tersebut untuk menjangkau konsumen secara horizontal. "Peran pemasaran kini tidak lagi sebatas fungsional, tetapi sudah mencapai level strategis dari bisnis," jelas Hermawan.

source: kompas.com | June 2008

Kaum superkaya Indonesia melonjak jumlahnya

Orang Indonesia ternyata makin kaya. Pundi-pundi harta segelintir orang Indonesia justru semakin gendut di tengah situasi sulit. Tengok saja hasil survei terbaru Capgemini SA and Merrill Lynch & Co yang dirilis Selasa lalu (24/6). Menurut riset itu, tahun 2007 jumlah orang superkaya Indonesia yang memiliki aset finansial 1 juta dollar AS atau lebih melonjak 16,8 persen menjadi 23.000 orang.

Sekadar catatan, batasan aset itu tidak mencakup harta tetap seperti rumah atau mobil. Lonjakan jumlah orang superkaya di Indonesia itu merupakan yang tertinggi kelima di dunia. Pertumbuhan orang superkaya di Indonesia hanya kalah dari India, China, Brasil, dan Korea Selatan.

Angka penambahan kaum kaya di negeri kita juga jauh di atas angka pertumbuhan seluruh dunia. Tahun lalu, jumlah orang superkaya atau sering disebut juga high net worth individual (HNWI) di dunia hanya tumbuh 6 persen menjadi 40,1 juta orang. Adapun total nilai aset mereka meningkat 9,4 persen menjadi 40,7 triliun dollar AS.

Michael T Tjoajadi, Direktur PT Schroder Invesment Management Indonesia, mengaku tak kaget melihat angka-angka itu. Menurutnya, lonjakan indeks harga saham gabungan (IHSG) sebesar 52 persen pada tahun lalu menjadi salah satu faktor yang membuat kekayaan orang Indonesia tumbuh subur.

Selain itu, beberapa daerah di luar Jawa, seperti Kalimantan dan Sumatera, tengah mengalami booming komoditas tambang maupun perkebunan. "Sementara di Bali, orang semakin kaya karena lonjakan harga tanah di sana luar biasa tinggi," ujarnya kemarin.

Sayang, Michael mengaku tak mengetahui jumlah orang superkaya yang menjadi nasabah Schroder. Padahal, hingga akhir Mei lalu, manajer investasi ini mengelola dana Rp 25 triliun, terbesar di Indonesia.

Menurut seorang eksekutif sebuah bank asing, kini dana-dana milik HNWI Indonesia tersebar di berbagai institusi pengelola kekayaan seperti bank dan sekuritas. Ia sendiri mengaku memiliki 800 nasabah yang masuk HNWI. Nilai dana mereka rata-rata sekitar Rp 8 miliar. "Sebagian masih belum masuk pasar modal," timpal Michael.

Selain itu, banyak juga orang superkaya asal Indonesia yang tak masuk hitungan di sini karena tinggal di luar negeri. Menurut survei lembaga yang sama, pada 2006 ada 19.000 orang superkaya Indonesia yang tinggal di Singapura dan menguasai aset keuangan senilai 93 miliar dollar AS.

source: kompas.com | June 2008

RI targetkan ekspor ke China US$12 juta di 2008

Pemerintah menargetkan ekspor ke China mencapai USD12 juta tahun 2008. Kepala Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN) Bachrul Chairi mengatakan, optimistis target tersebut akan tercapai.

"Ekspor ke China masih potensial dan kami berharap tahun 2008 jumlahnya mencapai USD 12 juta," katanya, di Jakarta, Rabu (25/6/2008).

Bachrul menyebutkan, pemerintah juga akan melakukan pameran dagang ke negara tersebut agar produk Indonesia makin dikenal. Menurutnya, produk Indonesia memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan negara lain di Asia Tenggara.

Sementara itu, pengamat ekonomi Ikhsan Mojo mengatakan, target yang ditetapkan pemerintah itu realistis. Jika target tersebut dapat diwujudkan asal komoditas yang diekspor adalah bahan tambang seperti batu bara.

"Kebutuhan batubara dan gas di minyak sangat tinggi di China sehingga target USD 12 juta itu dapat tercapai," katanya.

source: okezone.com | June 2008

Wednesday, June 25, 2008

Kideco to up coal production by 9%

PT Indika Energy plans to raise coal production in its subsidiary Kideco by 9 percent next year to take advantage of growing demand for the commodity.

Indika Energy chief financial officer Azis Armand told a media gathering Tuesday that Kideco planned to increase annual production to 24 million tons in 2009, up from its 22-million-ton estimate for this year.

To achieve its aim, the company has set aside US$30 million to increase production capacity to 30 million tons next year, he said.

"We see that there is still a lot of potential in this sector, with increasing demand from China and India," he said.

Retina Rosabai, Indika vice president for investor relations, said 70 percent of the company's coal output was exported.

Kideco, the country's third-largest coal producer, has all of its mining sites in Kalimantan.

To strengthen its position in the local market, the company has recently submitted bids to acquire two power projects worth $235 million in total.

The company included the two projects in its prospectus report along with many others amounting to $4.4 billion in total.

Indika is now 20 percent owned by the public having previously been controlled by local businessmen Agus Lamono and Wiwoho Basuki.

source: Jakarta Post | June 2008

Yudhoyono spreads anti-violence message

President Susilo Bambang Yudhoyono on Tuesday opened a three-day World Peace Forum in Jakarta that will bring together hundreds of world leaders to discuss the issue of religious violence.

The event is being co-hosted by Muhammadiyah (Indonesia's second largest Islamic organization), the Center for Dialogue and Cooperation among Civilizations and the Cheng Ho Multi-Culture Trust.

Some 200 prominent figures from religious, political, business and media backgrounds are attending the event.

"There is always hope for peace no matter how difficult the situation is," Yudhoyono said, citing examples of conflicts in Southeast Asia, including the decades-long domestic conflict in Aceh.

He said many religious-based conflicts had been triggered by political, economic and social issues.

"Therefore, we should foster a culture of peace especially among the youth, and teachers should instruct on the instruments of peace, including dialogue, negotiation and confidence building."

After Yudhoyono delivered his speech, anti-violence messages by a host of former and current world leaders were read aloud or conveyed via video.

They included former Soviet Union president Mikhail Gorbachev, Australian Prime Minister Kevin Rudd, New Zealand Prime Minister Helen Clark and Dutch Prime Minister Jan Balkenende.

"We should focus on what joins us rather than what separates us," Rudd said.

Political leaders who have confirmed their attendance at the event include Malaysian opposition leader Anwar Ibrahim, Timor Leste President Xanana Gusmao, former Tunis prime minister Hedi Baccaoche and Amina Rasul-Bernardo, the lead convener of the Philippine Council for Islam and Democracy.

source: Jakarta Post | June 2008

IPB, University Technology Mara of Malaysia to establish cooperation

The Bogor Institute of Agriculture (IPB) and University Technology Mara of Malaysia are exploring cooperation prospects covering special animal husbandry, plantations and agribusiness, IPB spokesman Henny Windarti said in Bogor on Monday.

He also said that under the cooperation, an offer is also made to IPB teachers and lecturers, extraordinary teachers and lecturers and for staff of teachers and lecturers of the University Technology Mara wishing to study further at the IPB at magistrate and PhD level.

He said that the study of the cooperation possibilities was disclosed by Prof Dr Saifullah Abdullah of University Technology Mara, when leading a 7-member delegation from the Malaysian university on a visit to IPB, in the first week of this month.

The Malaysian guests were greeted warmly by IPB`s management, comprising Deputy Rector for Academic Studies and Student Affairs Prof Yonny Koesmaryono, Deputy Rector for Business and Communications Dr Arif Imam Suroso flanked by Dean of the Animal Husbandry faculty Dr Luky Abdullah, and Professor of the Department of Agronomy and Horticulture Prof Sudirman Yahya.

source: Antara | June 2008

Penumpang Mandala naik 87%

Jumlah penumpang Mandala Airlines selama kuartal I/2008 melonjak sekitar 87% menjadi 750.000 orang dibandingkan periode yang sama tahun lalu 390.000 orang.

Chief Executive Officer (CEO) Mandala Airlines Warwick Brady mengatakan lonjakan penumpang hampir mencapai dua kali lipat itu sebenarnya di luar perkiraan. Pasalnya tidak selalu setiap penambahan kapasitas tempat duduk pesawat akan berkorelasi dengan peningkatan jumlah penumpang.

"Namun yang terjadi di Mandala penambahan kapasitas akibat pergantian sejumlah pesawat dari Boeing menjadi Airbus diikuti dengan kenaikan jumlah penumpang," ujar Brady di Surabaya.

Menurut dia, sejak awal 2007 grafik jumlah penumpang terus meningkat dari semula 400.000 orang naik menjadi sekitar 600.000 pada kuartal IV/2007. Bahkan sampai Mei 2008 jumlah penumpang Mandala untuk rute Jakarta-Surabaya sudah tercatat 600.000-an dengan tingkat load factor di atas 90%.

Secara keseluruhan, lanjut dia, Mandala berada pada posisi ketiga di industri penerbangan nasional setelah Garuda Indonesia dan Lion Air. Namun di dua rute yakni Surabaya-Kupang dan Surabaya-Batam, Mandala berada pada posisi pertama. Sementara untuk rute gemuk Surabaya-Jakarta, menduduki urutan kedua setelah Garuda.

Meski maskapai itu relatif kuat di pasar domistik, namun menurut Brady, pihaknya belum berencana untuk segera memasuki rute regional. "Kami memang sudah mengantongi izin untuk melayani beberapa negara di kawasan Asia seperti Malaysia, Singapura, dan Hong Kong. Namun, untuk sementara waktu izin itu tidak digunakan sebelum rute domistik benar-benar kuat."

source: bisnis.com | June 2008

Peringkat RI naik dalam pengendalian korupsi

Laporan terbaru Bank Dunia tentang Indikator-Indikator Tata Kelola Global (Worldwide Governance Indicators/WGI) yang dikeluarkan Selasa menunjukkan Indonesia berhasil naik peringkat dalam pengendalian korupsi, serta mengalahkan beberapa negara tetangga untuk indikator hak suara dan pertanggungjawaban.

Dorongan kepada Indonesia untuk meningkatkan tata kelola dan mengurangi korupsi terus memberikan hasil di semua bidang, dan meningkat substansial dalam penilaian mengenai hak suara & pertanggungjawaban, pengendalian korupsi, serta efektivitas pemerintah dalam periode beberapa tahun terakhir ini.

"Kemajuan ini merupakan cerminan dari negara yang para pemimpin politik, pembuat kebijakan, masyarakat sipil dan sektor swastanya memandang tata kelola yang baik, dan pengendalian korupsi merupakan hal penting bagi kesinambungan dan meratanya pertumbuhan," kata salah satu penulis laporan sekaligus Direktur Tata Kelola di Institut Bank Dunia, Daniel Kaufmann.

Daniel Kaufmann melanjutkan, "Dalam satu dasawarsa di era reformasi, Indonesia menunjukkan semua tanda pertumbuhan demokrasi hingga kebebasan berekspresi, kebebasan berkumpul, kebebasan pers, dan kebebasan informasi publik sekarang ini."

WGI mengukur enam kategori besar tata kelola, yakni hak suara dan pertanggungjawaban; stabilitas politik dan tidak adanya kekerasan; efektivitas pemerintah; kualitas peraturan; supremasi hukum; dan pengendalian korupsi.

Laporan tahun ini yang berjudul Governance Matters VII merupakan bagian ketujuh dari studi 10 tahun yang dilakukan para peneliti Bank Dunia.

Laporan ini mencatat peningkatan Indonesia dalam keenam indikator yang pada kenyataannya mengalahkan negara lain di wilayah ini dalam hak suara dan pertanggungjawaban.

"Peningkatan berkesinambungan Indonesia dalam peringkat pengendalian korupsi dari tahun ke tahun merupakan hal yang paling menggembirakan," ujar Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia Joachim von Amsberg.

"Walaupun ada peningkatan ini, peringkat Indonesia menunjukkan peperangan melawan korupsi merupakan upaya jangka panjang. Tindakan lebih lanjut untuk memerangi korupsi dapat memberi kontribusi besar terhadap kemajuan sosial dan ekonomi," katanya.

Indikator tersebut mencakup 212 negara dan wilayah, memanfaatkan 35 sumber data yang berbeda untuk mendapatkan pandangan puluhan ribu responden survei di seluruh dunia, serta ribuan ahli di sektor swasta, LSM, dan publik.

source: bisnis.com | June 2008

Jalan wilayah timur terus dilancarkan

Departemen Pekerjaan Umum menyatakan terus memaksimalkan pembangunan jalan pada wilayah Timur Indonesia.
Hal itu ditunjukan dengan pembangunan Lintas Selatan Kalimantan, Lintas Barat Sulawesi dan beberapa ruas jalan lain.

"Jalan lintas yang kita bangun tersebut kita targetkan berfungsi fungsional pada akhir 2009," ujar Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga PU Hermanto Dardak, di Jakarta, Rabu (25/6/2008).

Hermanto mengatakan, untuk lintas selatan Kalimantan penanganan mulai dilakukan dari Simanggaris di Kalimantan Timur menuju Samarinda, Balikpapan, Batulicin, dan Banjarmasin.

Pembangunan jalan lintas sepanjang 3.368 kilometer (Km) tersebut dilanjutkan dari Palangkaraya, Sampit, Pangkalan Bun, Tayan, hingga jalan perbatasan di Entikong dan Aruk. Selain itu lintas selatan Kalimantan tersebut merupakan bagian dari Pan Borneo Highway.

"Lintas tersebut disepakati merupakan bagian dari kerja sama subregional antara Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Filipina sebagai salah satu kawasan pertumbuhan ekonomi," tambahnya.

source: okezone.com | June 2008

Investor Asing masih berburu bank lokal

Industri perbankan Indonesia bak kembang desa yang cantik. Banyak investor asing yang berniat meminang bank-bank lokal. Bahkan, para investor asing itu kabarnya siap mengambil kepemilikan di bank lokal dengan harga tinggi. Beberapa investor yang dikabarkan rajin datang ke Bank Indonesia (BI) adalah perusahaan keuangan asal Timur Tengah, Al Baraka Banking Group, bank asal China, Bank Of China serta Hanabank, yang berasal dari Korea Selatan.

Nama Al Barakah dan Hanabank telah lama beredar sebagai peminat bank-bank Indonesia. Al Baraka sejak setahun silam telah melakukan uji tuntas alias due dilligence atas PT Bank Kesawan Tbk. Sementara Hanabank, yang telah mengakuisisi PT Bank Bintang Manunggal, dikabarkan masih berminat untuk membeli satu lagi bank di Indonesia. Sekadar catatan, Bank Bintang Manunggal sudah melebur dengan cabang Hanabank di Indonesia dan sekarang
menjadi Bank Hana.

Niat pemodal asing ini juga mendapat sambutan dari bank-bank lokal. Sejumlah bank domestik saat ini terang-terangan mengaku membutuhkan investor baru. Ambil contoh Bank Bukopin, yang menyatakan sedang mencari investor strategis. Pengelola Bukopin pernah menyatakan sudah mengundang sejumlah investor asing, asal Amerika Serikat dan Eropa. Yang akan mereka lepas ke investor adalah saham yang saat ini milik sejumlah koperasi.Pengamat Perbankan Mirza Adityaswara menilai, investor asing tertarik untuk membeli saham perbankan karena proses perizinan di Indonesia tergolong mudah dibandingkan negara lain. "Indonesia sangat terbuka terhadap kepemilikan asing. Padahal di luar negeri, izin untuk asing masuk ke bank sangat dibatasi," kata Mirza.

source: kompas.com | June 2008

Telkomsel bidik 10.000 Desa Terpencil

Sukses dengan program penyediaan layanan seluler di ibu kota kecamatan (IKC), Telkomsel mengembangkan program Merah Putih, yakni program penyediaan layanan seluler di daerah pedesaan, industri terpencil, dan kawasan bahari. ''Program ini akan menjangkau 10.000 titik,'' kata Direktur Utama Telkomsel Kiskenda Suriahardja di Jakarta kemarin. Hingga akhir tahun 2008 diharapkan program ini telah menjangkau sekitar 3.000 titik.

Program Merah Putih sekaligus menjadi ajang pengembangan teknologi GSM berbasis internet protocol (IP) berkonsep remote solution system yang dikembangkan Telkomsel sendiri dan baru pertama kali diterapkan di dunia. Pada GSM berbasis IP, infrastruktur yang digunakan lebih simpel. Untuk infrastruktur tidak diperlukan menara BTS. Perangkat yang diperlukan antara lain antena parabola, modem VSAT IP, Pico BTS, tenaga surya sebagai supply energi atau automatic power backup apabila daerah bersangkutan terdapat aliran listrik.

Infrastruktur yang simpel pada gilirannya juga memudahkan perakitan peranti untuk penyediaan layanan seluler. Bila pembangunan menara BTS beserta perangkat pendukungnya membutuhkan waktu sekitar satu bulan, pemasangan BTS Pico GSM berbasis IP hanya membutuhkan waktu sekitar dua jam saja. Uji coba teknologi ini telah dilakukan di puluhan titik, termasuk di kapal milik PT Pelni.

Namun, Kiskenda belum bersedia mengungkapkan berapa investasi yang dibenamkan untuk program ini. Tahun ini belanja modal Telkomsel mencapai 1,7 miliar dollar AS. Sebagian besar belanja modal dialokasikan untuk pengembangan infrastruktur.

Diminta komentarnya mengenai prospek bisnis program Merah Putih, Kiskenda hanya tersenyum. ''Sebagai operator yang lahir dari BUMN, kami selalu mengedepankan aspek pelayanan. Memberikan pelayanan menjadi komitmen kami,'' ujarnya diplomatis.

Diakui bahwa dalam tahap awal, program ini belum bisa memberikan kontribusi yang memadai bagi revenue perusahaan. Meski demikian, Kiskenda optimistis program ini akan memberi kontribusi positif bagi pendapatan perusahaan. ''Saat saya mengembangkan program IKC, penyediaan layanan seluler di ibu kota kecamatan, banyak yang meragukan akan berhasil,'' kata Kiskenda. Setelah berjalan, lanjutnya, program ini justru menjadi salah satu lokomotif pertumbuhan di Telkomsel.

Program IKC yang dikembangkan sekitar tiga tahun lalu telah menjangkau lebih dari 85 persen IKC di seluruh Indonesia. Lebih dari 24 provinsi, seluruh ibu kota kecamatan telah terjangkau layanan Telkomsel. Operator dengan 52 juta pelanggan ini juga telah menjangkau 50 persen desa di Indonesia, 100 persen ibu kota kabupaten/kota dan ibu kota provinsi.

Program Merah Putih tak urung bakal menjadi pesaing program Universal Service Obligation (USO) yang dikembangkan Departemen Komunikasi dan Informatika. Program ini berencana menyediakan akses telekomunikasi di 44.000 desa terpencil dengan dana sekitar Rp 3,5 triliun. Dana antara lain dihimpun dari iuran USO operator telekomunikasi yang besarnya 1 persen dari revenue.

Soal USO, Kiskenda menolak bahwa Merah Putih akan menjadi pesaing. ''Program Merah Putih akan menjadi compliment program USO, bukan pesaing,'' ujarnya singkat.

source: kompas.com | June 2008

Prime Petroservices to build mini LNG plant worth $327m

Integrated oil and gas service provider PT Prime Petroservices (PPS) plans to build a small liquefied natural gas (LNG) plant in Bali this year with a total investment of Rp 3 trillion (US$327 million).

PPS, through its subsidiary PT Indogas Kriya Dwiguna, will build the plant, with a capacity of 300,000 tons per year, on Pagerungan Island, north of Bali, the company's president director, Faiz Shahab, told a media gathering in Jakarta on Monday.

In comparison, an existing LNG plant in Bontang, East Kalimantan, has a capacity of 18.5 million tons per year, while another in Arun, Nangroe Aceh Darussalam, outputs 12.5 million tons annually.

Faiz said the new plant would be the fourth in Indonesia, adding to those in Bontang and Arun, and an ongoing Tangguh project in Papua, which is scheduled to be onstream by the end of the year.

PPS finance director Didit A. Ratam said 30 percent of the project funding would come from the company's internal equity, while 70 percent would be garnered through bank loans.

PPS also plans to use the investment to build two LNG receiving terminals in Bali and na LNG carrier ship.

He said the plant would help state-power firm PLN reduce its dependence on oil, which has soared to more than $130 per barrel. PLN currently uses diesel in its gas-fired power plants in Bali due to a gas supply shortage.

In an attempt to convert to gas, PLN has signed a gas sales agreement worth Rp 10 trillion with PPS to secure gas supply to its power plants in Bali until 2026.

Faiz said PPS would supply the gas from the Terang, Sirasun and Batur gas fields operated by local oil and gas company Energy Mega Persada.

The company decided to build the LNG plant on the island to avoid reliance on problematic deep-sea pipelines, Faiz said.

source: Jakarta Post | 24 June 2008

RI pursuing debt-swap mechanism

Indonesia has paid 3 million euro (US$7.76 million) to Germany, the first installment for a debt swap program worth 25 million euro to combat AIDS, tuberculosis (TB) and malaria, a ministry official says. With the debt-to-health program, Germany has cut Indonesia's debt payments this year by half from 50 million euro to 25 million euro on the condition that the difference be used to finance health programs.

Indonesia will disperse the amount over a five-year period from 2008 to 2012 via international non-government organization The Global Fund.
"It allows us to turn debt into new resources for health in Indonesia. Besides Germany, we have a debt swap agreement with Italy to finance reconstruction in Aceh," Finance Ministry's director general of debt management Rahmat Waluyanto said Monday. Italy has agreed to disburse $24.2 million and 5.7 million euro to finance several infrastructure, health and education projects in Aceh, he said.

Rahmat said Indonesia would also discuss a debt swap scheme with the U.S. to cut $19.6 million of Indonesia's debt, in exchange for forestry programs. Germany has so far eliminated 143.56 million euro of Indonesia's debt through six debt swap agreements.

Robert Filipp, The Global Fund's head of innovative financing, said the organization had invested nearly $200 million in Indonesia to help improve the country's health system. Filipp also said the organization was looking for other country donors, other than Germany, citing Australia as an example. According to The Global Fund, Indonesia has 11,868 AIDS cases, more than 600,000 TB patients and almost half of the country's population is prone to malaria.

Despite the benefit Indonesia received through the debt swap program, Rahmat said the amount of debt reduction through debt swap programs was relatively small -- $275 million -- compared to the country's bilateral debts of Rp 550 trillion ($59.14 billion). He cited as an example Indonesia's debt to Germany, which reached $3.9 billion as of May, while the debt swaps only amounted to $220 million. This year, Indonesia plans to pay Rp 48.14 trillion in foreign debts.

source: Jakarta Post | 24 June 2008

Proses mudah, KUR mencapai Rp 7 Triliun

Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) mampu menyerap 700.000 debitour dengan kredit mencapai lebih dari Rp 7 triliun hingga 2 Juni 2008. "Hingga 2 Juni lalu, KUR yang terserap sudah mencapai Rp 7 triliun dengan debitor sebanyak 700.000," kata Menteri Negara Koperasi dan UKM, Suryadharma Ali seperti dikutip Antara, di Jakarta, Selasa (24/6).

Menurut dia, perkembangan program tersebut luar biasa dibandingkan pada periode sebelumnya yaitu pada kurun Februari ke April dan dari kurun April ke Juni 2008. Ia mengatakan, kredit pola penjaminan yang diluncurkan Presiden tahun lalu ini dinilai sangat membantu banyak pihak. Di antaranya perbankan sendiri sebagai penyalur kredit juga terbantu karena risiko ditanggung oleh pemerintah melalui lembaga penjamin PT Askrindo dan Perum Sarana Pengembangan Usaha (SPU). "Jadi risiko perbankan menjadi semakin kecil di bawah 30 persen, di samping risiko kemacetan kredit di tingkat UMKM pada umumnya di bawah 5 persen dan bahkan ada yang 3 persen," katanya.

Sementara pelaku UMKM sendiri juga akan sangat terbantu oleh program KUR karena mendapat fasilitas perkuatan modal yang mudah. "Mereka dapat dengan cara yang mudah paling lama 4 hari bahkan ada yang dua hari untuk mengajukan KUR. Dan saat ini KUR juga sudah bisa diajukan secara kolektif," katanya.

Ia menambahkan, saat ini ada sejumlah lembaga keuangan mikro yang juga menjadi kepanjangan tangan perbankan penyalur KUR sehingga masyarakat di daerah-daerah terpencil saat ini bisa turut menikmati program tersebut.

Program yang diluncurkan pada 5 November 2007 itu dan efektif sejak Januari 2008 itu, menurut Menteri dapat dinilai berhasil karena hanya dalam waktu kurang lebih 5 bulan (hingga Juni 2008) mampu menyerap 700.000 debitur yang disyaratkan merupakan debitur baru. "Jadi selama 7 bulan ke belakang Rp14,5 triliun diharapkan dapat terserap dan pada 2009 diasumsikan habis," katanya.

Jika dana tersebut terserap habis maka pemerintah tetap akan mengalokasikan dana khusus untuk melanjutkan program tersebut. Pada 2009 nanti, pihaknya untuk sementara waktu mengalokasikan dana Rp 1 triliun untuk bisa menjamin kredit sebanyak Rp 10 triliun.

source: kompas.com | 24 June 2008

Pameran Alat Transportasi Digelar di Deperin

Departemen Perindustrian mulai hari ini menggelar pameran industri alat berat dan pendukungnya, di Plaza Pameran Industri, Jalan Gatot Soebroto, Jakarta. Acara ini akan berlangsung sampai tanggal 27 Juni mendatang dan terbuka untuk umum dari jam 10.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB.

Menurut ketua penyelenggara Syarif
Hidayat, peserta yang turut berpartisipasi dalam pameran ini ada 39 perusahaan yang tersebar dalam 55 stan. Peserta terbanyak datang dari sektor transportasi, sebanyak 28 perusahaan, baik transportasi darat dan laut. "Sisanya merupakan perusahaan-perusahaan maritim, jasa keteknikan dan jasa perbengkelan," katanya.

Pameran ini secara resmi dibuka oleh Menteri Perindustrian yang diwakili oleh Direktur Jenderal Industri Alat Transportasi dan Telematika Budi Dharmadi. Dari pidato pembukaannya, Dharmadi mengatakan pertumbuhan industri transportasi di tahun 2008 adalah sebanyak 6 persen, sedangkan pertumbuhan ekspornya sendiri mendekati 40 persen.

Kegiatan yang dilakukan pemerintah yang bekerja sama dengan para pengusaha transportasi ini bertujuan untuk meningkatkan informasi dan promosi tentang produk dalam negeri terutama tentang alat berat. "Pameran ini merupakan langkah konkrit pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan di sektor transportasi dan pendukungnya," kata Dharmadi.

source: kompas.com | 24 June 2008

Dana Bagi Hasil Migas Dinaikkan

Pemerintah menaikkan porsi dana bagi hasil (DBH) untuk daerah penghasil minyak dan gas sebesar 0,5 persen pada tahun anggaran 2009. "Kita sedang buat formulasinya karena di tahun 2009, porsi DBH untuk daerah itu bertambah 0,5 persen sesuai amanat UU tentang Perimbangan Keuangan, yang berlaku baik untuk bagi hasil minyak maupun gas," kata Dirjen Perimbangan Keuangan Depkeu, Mardiasmo di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, tambahan porsi bagi hasil 0,5 persen itu ditujukan untuk memperbaiki "vertical imbalance" (ketidakseimbangan vertikal antara pusat dan daerah), di samping "horizontal imbalance"-nya.

Ia menyebutkan, jika semula porsi DBH gas adalah 70:30 maka pada tahun 2009 akan berubah menjadi 69,5:30,5. Sementara untuk minyak, yang tadinya 85:15 akan berubah menjadi 84,5:15,5. "Tapi tambahan 0,5 persen itu untuk pendidikan dasar, masuk ke anggaran pendidikan dasar di APBD masing-masing daerah," katanya.

source: kompas.com | 24 June 2008

RI-Yunani Teken MoU Transportasi Udara Jakarta

Pelarangan Uni Eropa terhadap maskapai di Indonesia tidak menghalangi negara anggotanya Yunani untuk bekerja sama dengan Indonesia meningkatkan hubungan transportasi udara dengan Indonesia.

Dua negara, Selasa (24/6) menandatangani memorandum of understanding (MoU) perjanjian kerjasama transportasi udara. Dalam MoU itu pemerintah RI diwakili oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara Departemen Perhubungan Budhi Muliawan Suyitno dan pihak Yunani diwakili oleh Duta Besar Yunani untuk Indonesia Charalambos Christopoulos.

Usai MoU, Dirjen Budhi mengatakan, beberapa pokok penting yang diteken dalam perjanjian antara lain pengaturan hak angkut penerbangan, pengaturan penunjukan maskapai yang beroperasi pada suatu negara (designation airlines), pengaturan tarif dan pengaturan rute penerbangan. "Setelah ini hanya tinggal satu langkah lagi untuk membicarakan berapa jumlah frekuensi direct flight yang akan dibuka," kata Budhi Muliawan kepada wartawan.

Menurutnya, hubungan transportasi dua negara ini akan menitik beratkan pada potensi wisata baik di Yunani dan Indonesia. "Sebagai negeri para dewa (julukan Yunani) Yunani menjadi salah satu pusatnya pariwisata," kata Budhi.

Sementara Indonesia juga akan menjual tempat-tempat wisata di Indonesia, di mana Pulau Bali juga sangat terkenal sebagai Pulau Dewata yang telah terkenal hingga Eropa.

Sementara itu, Direktur Angkutan Udara Dephub Tri Sunoko mengatakan, Yunani menjadi nagara yang agresif dalam kerja sama ini. Karenanya, kerja sama transportasi tersebut dimungkinkan bisa segera terealisir.

source: kompas.com | 24 June 2008

Pertamina set to control 54% of lube oil market

State-owned oil and gas company PT Pertamina is set to control a 54.28 per cent share of the total market of 700,000 kiloliters of lubricant oil in the country this year.

Pertamina hopes to sell 380,000 kiloliters of lubricant oil this year and earn Rp400 billion (US$43.2 million) in profit, a company official told the newspaper Investor Daily.

Pertamina's share of the market value, however, is expected to reach only Rp5 trillion or 41.7 per cent of lubricant oil market value of Rp12 trillion, marketing manager Hasto Wibowo said.

source: Antara | 24 June 2008

Indonesia company begins exporting fire trucks

Indonesian company PT New Sentosa here Tuesday conducted a maiden shipment of 4 fire trucks to Tanzania in a ceremony attended also by Trade Minister Mari Elka Pangestu.

The shipment was part of a US$640,000 order for 15 fire trucks from the African country, the minister said after the ceremony.

PT New Sentosa also had a contract to export Euro 1.1 million worth of fire trucks to Sudan, she said.

The Indonesian company won the contracts during an exhibition titled "Rebuild Project in Iraq" held in Amman, Jordan, on May 5-8, 2008.

Besides with Tanzania and Sudan, PT New Sentosa which exports its fire trucks bearing the trade mark "New Sentosa International", had also signed contracts with Nigera, Ghana and Vietnam, according to the minister.

Meanwhile, PT New Sentosa Internantional Director Bambang E. Santosa said his company`s products had a 70-percent local content.

"The price of our product is 10-15 percent lower than other products with the same qualifications," he said.

He said his company would also explore markets in Myanmar, Cambodia and Sri Lanka.

PT New Sentoas was facing little domestic or foreign competition to its fire truck production activity "so the opportunities for us to widen our markets at home and abroad are wide open," he said.

The company`s fire truck production capacity now was 40 units per year, he added.

source: Antara | 24 June 2008

Tuesday, June 24, 2008

Impor nonmigas Jatim melonjak 72,44%

Impor nonmigas Provinsi Jatim pada April mencapai US$910,75 juta, naik 72,44% dibanding bulan yang sama tahun lalu US$528,14 juta.

Data dari BPS Jatim menyebutkan bukan hanya ekspor komoditas nonmigas yang sejak Januari-April 2008 terus meningkat, impor Jatim pun juga mengalami kenaikan. Selama April 2008, total nilai impor komoditas nonmigas itu mencapai US$910,75 juta, naik 3,56% dibanding bulan sebelumnya sebanyak US$879,42 juta. Dibandingkan dengan periode yang sama 2007 yang hanya tercatat US$528,14 juta, lonjakan impor itu hampir mencapai 72,44%.
Menurut Kepala BPS Jatim R. Lukito Praptoprijoko, kenaikan impor tersebut didorong adanya peningkatan permintaan produk bahan baku dari sejumlah pabrikan di Jatim. Komoditas yang memiliki nilai impor terbesar adalah kelompok barang besi dan baja yakni tercatat US$133,08 juta.

Produk tersebut memberikan kontribusi 14,61% dari total impor. Kontribusi kedua adalah kelompok barang mesin atau pesawat mekanik dengan nilai US$90,02 juta atau meningkat 18,55% dibanding Maret 2008 yang hanya mencapai US$75,93 juta.

Ditinjau dari asal negara, China masih tetap mendominasi produk impor di Jatim dengan total nilai US$195,22juta atau naik 16,47% dibanding Maret 2008 sebesar USD 167,617 juta. Peringkat kedua adalah Amerika Serikat dengan total impor pada April 2008 sebesar US$95,062 juta, naik 45,19% dibanding bulan sebelumnya senilai US$65,47 juta. Impor terbesar ketiga berasal dari Australia yakni sebanyak US$49,04 juta atau minus 12,96% dibanding Maret 2008 senilai US$56,343 juta.

source: Bisnis Indonesia | 9 June 2008

RI pasok 80% kebutuhan bunga nilam dunia

Rumah parfum dunia atau Internasional Flavor Fragrance (IFF) banyak memanfaatkan bunga nilam (patchouli) dari Indonesia untuk menciptakan aroma wewangian tubuh seperti Axe Effect produksi Unilever.

Joa Kim, perfumer senior IFF Singapura, mengatakan sekitar 80% kebutuhan bunga nilam IFF dipasok dari Indonesia. IFF adalah mitra Unilever dalam mengembangkan Axe Effect.

Joa mengatakan Indonesia dikenal sebagai pemasok bunga nilam terbesar di dunia sebagai bahan baku untuk wewangian. Sebagai contoh dari 5 ton mahkota bunga mawar saja hanya dihasilkan 1 kg minyak parfum. Bunga nilam adalah salah satu dari 4.000 bahan baku parfum.

Menurut dia, hampir semua merek parfum di dunia diciptakan oleh para ahli yang berada di IFF kecuali tiga merek ternama seperti Channel yang mempunyai rumah parfum sendiri. Hal ini karena untuk menciptakan parfum bukanlah hal yang mudah apalagi bahan baku harus didatangkan dari segala penjuru dunia.

source: Bisnis Indonesia | 19 June 2008

Jababeka akan buka 2 kawasan industri baru

PT Jababeka Tbk berencana membuka kawasan industri terpadu baru berskala internasional di Medan (Sumut) dan Palu (Sulteng), untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan barat dan timur Indonesia.

Presiden Direktur Jababeka S.D. Darmono mengatakan pihaknya tengah mengkaji kedua lokasi itu untuk dikembangkan menjadi kawasan industri terpadu. Namun dia menolak menyebutkan luas lahan yang disiapkan maupun nilai investasi yang dibutuhkan.

Darmono mengemukakan kawasan industri terpadu di Medan ditujukan untuk menampung perusahaan multinasional baru yang ingin menggarap pasar Malaysia, Thailand dan sekitarnya. Sednagkan kawasan industri di Sulawesi Tengah diperuntukkan bagi perusahaan global yang mau membidik pasar Australia, Taiwan dan negara sekitarnya.

source: Bisnis Indonesia | 23 June 2008

Monday, June 23, 2008

Indonesia can save up to Rp200 trillion in coming two years

Vice President Jusuf Kalla said that Indonesia might be able to save its budget up to Rp200 trillion in the coming two years in line with increasing use of coals as fire power plant fuel.

"The budget could be saved up to hundreds of trillions of rupiah in line with the use of coals to fire steam-power plants (PLTU)," Kalla who is also general chairman of the Golkar Party said here on Sunday.

The vice president said that the coal deposits in the country had the potentials to produce power and to develop PLTUs as one of the relatively cheap energy sources.

"The development of PLTUs continue to increase in the country from time to time so that it is not impossible for the country to save a huge amount of its budget and spendings," he said.

Touching on the economic growth in Indonesia, Kalla said that the economic growth was encouraging which at present had reached 6.3 percent.

He said that Indonesia`s economic growth was better than other countries in Asia like India, Bangladesh, Thailaind and Vietnam.

The vice president said that the level of the Indonesian people`s income also seemed better than those of other Asian nations like the Philippines, Vietnam and India.

Therefore, he called on all elements in the country to remain optimistic that Indonesia would become a strong nation in Asia.

"Looking objectively at the conditions and potential sources in a number of Asian nations, one would find that none of them was strong but that of Indonesia," he added.

He cited as an example the need for staple. "If several years in the past Indonesia had to import rice, now in a year`s time, it is now self-sufficient," the vice president added.

source: Antara | 22 June 2008

Sunday, June 22, 2008

Despite recession American tourist flow to Bali increasing

The economic recession currently hitting the Americas seems not to have discouraged people in those countries to spend vacations in Bali, provincial tourism data show.

The number of American tourists who came to Indonesia`s "island of gods" during the January-April period in 2008 rose 29.5 percent from 24,148 to 31,280, according to a report released by the Bali provincial tourism office on Saturday.

Local tourism business circles had assumed the economic recession in the Americas would cause a decline in tourist arrivals from those countries but the data disproved this belief.

The monthly number of American tourists who flew directly to Bali increased continously during the January-April period. In January the number was 6,620, in February 7,282, in March 9,304 and in April 8,074.

With the continuous rise in the number of American tourists coming to Bali, the continent is now one of the 10 biggest contributors to the foreign tourist flow to the resort island, accounting for 5.2 percent of the overall number of 594,068.

Most of the overall number of foreign tourists who flew directly to Bali in the January-April period came from Asia-Pacific countries, namely 355.029.

The second biggest number of foreign tourists came from Europe (152.005), followed by ASEAN member countries (51.854), Africa (3.271), America (31.280) and the Middle East.

source: Antara | 22 June 2008

Saturday, June 21, 2008

Indonesia to host Basel Convention Parties` conference

Indonesia will host the Ninth Meeting of the Conference of the Parties (COP) to the Basel Convention, at Nusa Dua, Bali province, from June 23 to 27, 2008.

The conference is expected to be attended by 1,000 participants, including around 30 ministers, from 170 countries.

Indonesia`s Environmental Affairs Minister Rachmat Witoelar in his capacity as president of COP is scheduled to officially open the conference.

The conference will discuss five issues, namely waste handling, legal aspects of waste import bans, strengthening cooperation with other related conventions, regional cooperation in strengthening the Basel Convention`s position, and holding a world forum on waste management related to human health.

The conference is expected to yield an agreement on cooperation in and regulation on transboundary movements of hazardous wastes and waste disposal in the respective countries.

It has 170 member countries (Parties) and aims to protect human health and the environment against the adverse effects resulting from the generation, management, transboundary movements and disposal of hazardous and other wastes.

source: Antara | 21 June 2006

IPB to host int`l conference on jatropha as biofuel feedstock

The Bogor Institute of Agriculture (IPB) will host an international conference on "Researches to The Near Future Business" here from June 24 to 26, 2008.

At least 10 countries will take part in the conference that is to discuss the use of jatropha curcas to make biofuel and the possibility of banning the use of food crops as feedstock to produce biofuel, according to Dr Eng. Erliza Hambali here on Saturday.

Among countries to participate in the meeting will be Malaysia, Singapore, Thailand, Japan, Australia, Canada, Korea, Vietnam and China.

The conference would be organized in cooperation with PT Indocement which is currently investing in jatropha plantation for alternative energy, the Plantation Development and Research Center and the Indonesian Chamber of Commerce and Industry (KADIN).

"We hope that the meeting will be a forum for exchange of ideas, information and technology among related parties engaged in bio-energy development using jatropha from all over the world," she said.

source: Antara | 21 June 2008

Jaya Ancol akan ekspansi ke ASEAN

PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) berencana meluaskan usahanya ke provinsi-provinsi lain, bahkan hingga ke kawasan negara ASEAN.

Direktur Utama PJAA Budi Karya, seusai RUPS di Jakarta, Selasa, mengatakan, ke depannya dengan menggandeng pemain global yang memiliki jaringan luas, perseroan akan meluaskan usahanya hingga provinsi-provinsi lain, bahkan hingga ke kawasan ASEAN.

Selain itu, kata Budi, PJAA juga akan mengembangkan sistem waralaba dan lisensi untuk pusat-pusat rekreasi luar Jakarta, dan perseroan berharap bisa meningkatkan pangsa pasar turis asing hingga 10 persen dari total pengunjung.

"Dengan program pengembangan bisnis yang senantiasa dilakukan, kami akan terus meningkatkan layanan terbaik kami pada masyarakat. Kami yakin dan optimistis, Jaya Ancol akan terus tumbuh memberi hasil yang terbaik," urainya.

Budi juga optimistis pada 2008, bisnis PJAA akan semakin membaik mengingat tingginya komitmen serta terus mentransformasi dengan melakukan perbaikan struktur organisasi, penyempurnaan sistem operasional, dan peningkatan kompetensi.

source: Antara