
"Kami secara keseluruhan melihat dari indikasi tumbuhnya kredit perbankan masih di atas 31 persen. Dari breakdown datanya banyak digunakan untuk kredit modal kerja, ini juga menunjukkan kegiatan ekonomi yang dibiayai oleh kredit," ujar Deputi Gubernur BI Hartadi Agus Sarwono usai jumpa pers di Gedung BI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (3/7/2008).
"Nah, dari berbagai indikator tersebut, kami melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia meskipun berada di tengah-tengah tekanan dari domestik maupun eksternal diperkirakan pada range 6,0-6,2 persen. Kita akan tunggu realisasi angka yang equal yang akan dipublikasikan BPS untuk triwulan II tahun ini," tambahnya.
Berkaitan dengan hal tersebut, dengan pertumbuhan kredit yang tinggi menjadi alasan mengapa BI menaikkan suku bunga. Namun Hartadi mengatakan bahwa pemerintah ingin pertumbuhan tersebut tetap mendukung kegiatan ekonomi sektor riil. Artinya, perlu diarahkan pada pembiayaan kegiatan-kegiatan produktif.
source: okezone.com | July 2008
No comments:
Post a Comment