Showing posts with label East Java. Show all posts
Showing posts with label East Java. Show all posts

Saturday, July 26, 2008

Investor Oman incar sektor energi dan pertanian

Investor asal Oman, Global Financial Investment Holding, berencana menanamkan investasi senilaiUSD35 juta atau sekitar Rp322 miliar di sektor energi dan pertanian.

Kedua sektor tersebut dilirik terkait besarnya potensi pasar yang ada. "Tadi pagi (kemarin) mereka datang ke saya untuk menyosialisasi keinginannya ini. Kami menyambut dengan baik," ujar Menteri Perindustrian (Menperin) Fahmi Idris.

Dia mengatakan, Global Financial Investment Holding berminat untuk masuk dalam industri pengolahan gas dan sektor perkebunan, khususnya sektor pangan, meliputi padi, jagung, dan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO). Pada tahap awal, perusahaan tersebut akan berinvestasi senilai USD25 juta untuk membangun pabrik pengompresan gas (compressed natural gas/CNG) di Bekasi, Jawa Barat, dan Jawa Timur.

Di kedua bisnis tersebut, investor asal Oman ini menggandeng perusahaan swasta nasional PT Energy CNG. Direktur PT Energy CNG Septo Adjie Sudiro mengatakan, kajian investasi Global Financial di sektor energi sudah selesai dilaksanakan. Awal tahun depan, pembangunan pabrik CNG akan direalisasi. Sementara di sektor pertanian, Global Financial akan memulai ekspansinya tahun ini.

Perusahaan itu telah memiliki lahan di Lampung seluas 100 hektare. Target yang ingin dicapai, kata dia, adalah memiliki lahan seluas 500 hektare dimulai tahun ini hingga tahun depan. Menurut dia, Global Financial sudah mengantongi izin Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang terbit Juni lalu untuk investasinya di kedua sektor tersebut.

Sementara itu, Dirjen Industri Agro dan Kimia Departemen Perindustrian Benny Wachjudi yang mendampingi Menperin saat menerima CEO Global Financial menjelaskan, investasi perusahaan tersebut disambut baik mengingat kebutuhan akan gas saat ini cukup tinggi.

Dia mengatakan, CNG dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan gas sektor industri dan transportasi. "Kalau dalam bentuk compressed,gas kan bisa lebih mudah didistribusikan," ujarnya. Menurut dia, industri keramik, makanan minuman, sertasektortransportasisangat membutuhkan CNG.

Benny menambahkan,meski rencana investasi ini masih pada tahap awal, investor asal Oman itu sangat serius dengan target realisasi awal tahun depan. Nilai investasinya pun masih bisa berkembang. "Nilai investasinya untuk skala menengah bisa mencapai ratusan juta dolar," ujarnya.

source: okezone.com | July 2008

Tuesday, July 22, 2008

Blitar juara umum KPPOD Award

Kota Blitar dinobatkan sebagai pemerintah daerah yang sanggup melaksanakan Tata Kelola Ekonomi yang baik di daerahnya sehingga layak mendapatkan Penghargaan Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah atau KPPOD Award.

Ini ditekankan karena Blitar diharapkan mampu mendukung perbaikan iklim investasi di wilayahnya. Blitar mendapatkan nilai tertinggi, yakni dengan skor 76, mengungguli Kabupaten Magetan dan Kota Prabumulih yang ada di peringkat kedua dan ketiga.

Anggota Dewan Pengurus KPPOD Anton Supit dalam Penyerahan Penghargaan KPPOD (Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah) Bagi pemerintah daerah yang dinilai mampu melaksanakan Tata Kelola Ekonomi Lokal dengan baik, di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (22/7).

Blitar dinobatkan sebagai pemenang pertama dalam kategori umum. Namun, selain kategori umum, KPPOD juga memberikan delapan penghargaan lain untuk delapan kategori yang be rbeda, yakni untuk kategori akses lahan dan kepastian status kepemilikan lahan diberikan penghargaan kepada Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggaran Timur.

Untuk Kategori Interaksi Pemerintah Daerah dengan Pelaku Usaha, KPPOD memberikan penghargaan kepada Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan. Adapun penghargaan untuk Kategori Program Pemerintah Daerah dalam Pengembangan Usaha diberikan kepada Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pada Kategori Kapasitas dan Integritas Kepala Daerah penghargaan diberikan kepada Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan. Untuk Kategori Efektifitas Pungutan di Daerah, KPPOD menyerahkan penghar gaan untuk Kabupaten Tabanan, Bali. Sementara pada Kategori Pengelolaan Infrastruktur, penghargaan diserahkan untuk Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Di Kategori Keamanan dan Pengamanan Konflik, penghargaan diterima oleh Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur. Sementara untuk Kategori Perijinan Usaha, penghargaan diserahkan kepada Kabupaten Blitar Jawa Timur.

source: kompas.com | July 2008

Thursday, July 10, 2008

U.S. firm mulls building geothermal power plant from Sidoarjo mudflow

A U.S.-based consortium Vlocity Holding Inc. said it plans to build a 2000-Megawatt (MW) geothermal power plant from the Sidoarjo mudflow. The Jakarta Post reported (07/08/2008).

Vlocity director Taswin Tarib said his consortium could invest US$5 billion in the project should the government agree with the plan.

"Our plan looked feasible as the Sidoarjo mudflow temperature could reach 40 to 60 Celsius degree daily," he said.

The electricity from the mudflow would be later sold to the State Electricity Firm (PLN) at 2-3 euro cents per kilowatt hour, Taswin said.

The power plant could also create some 2,500 jobs for Indonesians, he said, adding that the plan had been presented to Vice President Jusuf Kalla.

Vice president special expert staff Alwi Hamu said the vice president had given a green signal to conduct an analysis of the power plant proposal.

source: BKPM | July 2008

Thursday, July 3, 2008

China ajak Jatim tingkatkan perdagangan

China mengajak pengusaha Jatim menggenjot peningkatan neraca perdagangannya ke negara tersebut melalui pameran dagang China Asean Expo yang akan berlangsung pada Oktober.

Vice Secretary General Director of Int'l Department China Asean Expo Pingxi Huang mengatakan China tidak kalah dengan Amerika Serikat dan Eropa yang bisa menjadi basis perdagangan luar negeri negara-negara Asean. Potensi pasarnya yang besar tidak menutup kemungkinan menjadi peluang tersendiri bagi peningkatan ekspor daerah–daerah di Indonesia.

"Kami melihat Provinsi Jawa Timur memiliki potensi besar untuk meningkatkan perdagannya ke China, itu sebabnya kami ajak mereka untuk mengikuti pameran dagang China-Asean Expo V," ujar Pingxi di sela-sela road show promosi China-Asean Expo di Surabaya.

China Asean Expo (CAExpo) adalah pameran bertaraf internasional yang digelar setahun sekali di kota Nanning, Provinsi Guangxi. Penyelenggaraan pameran itu sepenuhnya disponsori bersama-sama Kementerian Perdagangan China serta 10 negara anggota Asean.

Sejak 2004, CAExpo sukses diselenggarakan sebanyak empat kali. Bahkan kegiatan dagang ini telah mendapat penghargaan tinggi dari kalangan pemerintah dan bisnis di China. Itu sebabnya event tersebut dinilai sebagai sarana ideal untuk mendorong kerja sama antara China dan Asean baik di bidang perdagangan, investasi maupun pariwisata.

Menurut Pingxi, pameran akbar seperti itu akan memberikan kesempatan yang luas kepada industri di Jatim untuk meningkatkan neraca perdagangannya dengan China. Produk pertanian, kehutanan, holtikultural serta perkebunan cukup diminati masyarakat China. Berdasarkan catatan Disperindag Jatim ekspor daerah ini ke negara Tirai Bambu berada urutan ke empat setelah AS, Jepang dan Eropa. Sebaliknya impor dari negara tersebut justru menduduki posisi pertama.

Menurut data BPS Jatim, neraca perdagangan luar negeri Jatim dengan China mengalami minus. Pasalnya nilai impor Jatim dari China pada Mei 2008 mencapai US$181,85 juta, sedangkan ekspornya hanya tercatat US$86,5 juta.

source: Bisnis Indonesia | July 2008

Tuesday, June 24, 2008

Impor nonmigas Jatim melonjak 72,44%

Impor nonmigas Provinsi Jatim pada April mencapai US$910,75 juta, naik 72,44% dibanding bulan yang sama tahun lalu US$528,14 juta.

Data dari BPS Jatim menyebutkan bukan hanya ekspor komoditas nonmigas yang sejak Januari-April 2008 terus meningkat, impor Jatim pun juga mengalami kenaikan. Selama April 2008, total nilai impor komoditas nonmigas itu mencapai US$910,75 juta, naik 3,56% dibanding bulan sebelumnya sebanyak US$879,42 juta. Dibandingkan dengan periode yang sama 2007 yang hanya tercatat US$528,14 juta, lonjakan impor itu hampir mencapai 72,44%.
Menurut Kepala BPS Jatim R. Lukito Praptoprijoko, kenaikan impor tersebut didorong adanya peningkatan permintaan produk bahan baku dari sejumlah pabrikan di Jatim. Komoditas yang memiliki nilai impor terbesar adalah kelompok barang besi dan baja yakni tercatat US$133,08 juta.

Produk tersebut memberikan kontribusi 14,61% dari total impor. Kontribusi kedua adalah kelompok barang mesin atau pesawat mekanik dengan nilai US$90,02 juta atau meningkat 18,55% dibanding Maret 2008 yang hanya mencapai US$75,93 juta.

Ditinjau dari asal negara, China masih tetap mendominasi produk impor di Jatim dengan total nilai US$195,22juta atau naik 16,47% dibanding Maret 2008 sebesar USD 167,617 juta. Peringkat kedua adalah Amerika Serikat dengan total impor pada April 2008 sebesar US$95,062 juta, naik 45,19% dibanding bulan sebelumnya senilai US$65,47 juta. Impor terbesar ketiga berasal dari Australia yakni sebanyak US$49,04 juta atau minus 12,96% dibanding Maret 2008 senilai US$56,343 juta.

source: Bisnis Indonesia | 9 June 2008