
Ketua I Asosiasi Tuna Indonesia (Astuin) Eddy Juwono mengatakan jumlah tersebut tidak ada perubahan dibandingkan peride yang sama� tahun 2007. "Ekspor tuna kita ke beberapa negara stagnan karena kenaikan harga bahan bakar minyak dan pengaruh musim," katanya.
Eddy menyatakan ongkos BBM menyumbang 60 persen dari biaya yang dikeluarkan oleh pengusaha ikan tuna.
Menurut Eddy, tujuan utama ekspor tuna Indonesia masih ke Jepang kemudian Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE). Dia menyebutkan kompetitor utama Indonesia dalam ekspor ikan tuna masih dari Taiwan. "Di kawasan Asia Tenggara, Indonesia tidak ada pesaingnya dalam ekspor ikan tuna," ujarnya.
Sementara itu, pengamat ekonomi Sri Adiningsih mengatakan pengusaha ikan tuna harus dapat memanfaatkan perjanjian kerja sama antara Indonesia dan Jepang. Sri menyatakan� dengan perjanjian tersebut maka ekspor tuna Indonesia ke negara tersebut akan� meningkat.
source: okezone.com | July 2008
No comments:
Post a Comment