Wednesday, July 16, 2008

Rekor! penerimaan negara tembus Rp 1.007 triliun

Penerimaan negara pada akhir tahun 2008 diperkirakan akan mencapai Rp 1.007 triliun. Itu adalah rekor yang baru pertama kali terjadi di dalam sejarah keuangan negara.

"Namun, anggaran belanja negara juga untuk pertama kalinya menembus level Rp 1.097,6 triliun akibat kenaikan berbagai anggaran, terutama subsidi bahan bakar minyak," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja dengan Panitia Anggaran DPR di Jakarta, mulai Selasa malam hingga Rabu (16/7) dini hari. Rapat tersebut membahas laporan kinerja perekonomian dan APBN-P 2008 dari pemerintah kepada DPR.

Menurut Sri Mulyani, dalam target awalnya, penerimaan negara ditetapkan di level Rp 895 triliun. Itu merupakan target dalam dalam APBN Perubahan (APBN-P) 2008. Dengan demikian, akan ada peningkatan penerimaan negara sebesar 12,5 persen di atas target APBN-P 2008.

Sumber penerimaan negara utama adalah kenaikan penerimaan perpajakan sebesar 5,2 persen, yakni dari target awal Rp 609,2 triliun menjadi Rp 641 triliun. Selain itu, terjadi peningkatan pada penerimaan negara bukan pajak dari target semula Rp 282,8 triliun menjadi Rp 363,1 triliun atau melonjak 28,4 persen. Lonjakan ini terutama disebabkan oleh kenaikan harga minyak mentah yang menyebabkan lonjakan pada penerimaan hasil penjualan minyak mentah Indonesia.

Adapun anggaran belanja negara dilaporkan melonjak dari target awal pada APBN-P 2008 sebesar Rp 989,5 triliun menjadi diperkirakan Rp 1.097,6 triliun. Kenaikan ini terutama didorong oleh lonjakan belanja subsidi BBM dari target awal Rp 126,8 triliun menjadi Rp 180,3 triliun. Kemudian subsidi listrik yang melonjak dari Rp 60,3 triilun menjadi Rp 88,4 triliun.

source: kompas.com | July 2008

No comments: