Wednesday, July 23, 2008

Daging sapi dari Indonesia lebih kompetitif

Tingginya harga daging sapi lokal di Indonesia merupakan konsekuensi dari status ternak sapi Indonesia yang bebas penyakit menular seperti penyakit mulut dan kuku atau PMK dan penyakit sapi gila. Kedua jenis penyakit sapi menular tersebut masuk dalam daftar A dan B Organisasi Kesehatan Hewan Dunia.

Menurut dewan pakar Asosiasi Produsen Daging dan Feedlot Indonesia (Apfindo) Rochadi Tawaf, di negara-negara yang ada kasus penyakit PMK dan sapi gila harga daging sapi yang mereka tawarkan cenderung murah. Hal ini bisa dipahami karena permintaan daging sapi ke negara-negara tersebut relatif berkurang, akibat banyak negara takut dan menghindari dampak buruknya.

Misalnya saja harga daging sapi di Brasil lebih rendah dibandingkan Australia dan Selandia Baru. Begitu pula harga daging di India, Kanada, Inggris, maupun Uruguay. Harga daging sapi di Indonesia cenderung lebih mahal karena sapi Indonesia bebas penyakit PMK dan sapi gila.

Data dari USDA menyebutkan, populasi sapi di Australia hanya 2,6 persen dari total populasi sapi dunia. Akan tetapi Australia merupakan negara terbesar kedua eksportir sapi setelah Brasil. Ini menunjukkan bahwa daging sapi Australia lebih diminati. Dengan kondisi yang bebas dari penyakit tersebut, Indonesia seharusnya berpeluang meningkatkan ekspor sapi.

source: kompas.com | July 2008

No comments: