Friday, October 31, 2008

Trade Expo 2008 succeeds to diversify markets

Despite lower transaction result than the estimation, Trade Expo Indonesia (TEI) 2008 recorded a bright progress on diversification of emerging markets and kinds of products, Trade Minister Mari Elka Pangestu said in a press briefing here Friday.

Rising up to 2.8 percent worth of US$ 5.91 million compared to last year`s total transaction TEI 2008 accumulated US$ 214.17 million from 37 kinds of products with 69 percent of the total figure contributed from non-traditional markets such as South America, Middle East and Africa countries.

Egypt came in the first place with transaction value worth of US$ 28.47 million followed by Bulgaria (US$ 12.25 million), Saudi Arabia (US$ 6.26 million), Union Arab Emirates (US$ 5.28 million) Algeria (US$ 6.85 million).

"It is understandable that there is a decrease from the target since we are currently facing financial crisis. Fortunately Indonesia has implemented market diversification that we can rely on non-traditional markets," the minister said.

The minister also officialy announced 24th Trade Expo would be held on October 28-November 1, 2009 at Jakarta International Expo.

Some evaluations that should be done in the following event as mentioned by the minister were making visits to production factories available for the potential buyers, constructing better booths and placements.

"Eventhough the event is over, we keep relations with the buyers as a follow up. Just like our previous experiences many transactions either as a first or repeat order were made after TEI," she said.

source: Antara

Number of South Korean tourists to Bali increases

The number of South Korean tourists visiting the Indonesian most famous tourist island of Bali increased significantly, a Balinese businessman said here on Friday.

During January-August 2008, some 88,848 South Korean nationals visited Bali, placing South Korea on the fourth rank of the most largest foreign tourists visiting Bali Island, said Anak Agung Gede Agung, a hotel and travel bureau owner in Bali.

This year, Japan is on the first rank with a total of 243,795 tourists visiting Bali, an increase from 231,555 Japanese last year, according to him.

Australia is on the second with a total of 194,111 Australian tourists, he said.

Taiwan is on the third with 94,477 tourists, a drop of 7 percent from last year's 101,591 people. China is on the fifth with 84,106 visitors.

During January-August 2008, Bali received a total of 1.2 million foreign tourists, an increase of 20 percent from around one million visitors last year, he said.

source: Antara

Wednesday, October 29, 2008

Indonesia state saving bank BTN posts 167% rise in Q3 profit

State saving bank PT Bank Tabungan Negara (BTN) (JSX:BTPN) reported a 167 per cent rise in net profit to Rp316.3 billion (US$33 million) in the third quarter of this year.

BTN President Iqbal Latanro said the net profit grew to exceed the target set for this year.

The surge in net profit came with a 164 per cent increase in net interest income to Rp1.5 trillion with total outstanding credit rising 44.6 per cent to Rp30.07 trillion, Iqbal said.

source: Antara/Asia Pulse

November, Cardig Air terbang ke Singapura

PT Cardig Air, perusahaan jasa angkutan kargo akan memulai penerbangan perdananya, pada 5 November 2008 ke Singapura. Sementara penerbangan kargo domestiknya, akan dimulai 6 November 2008 ke Makassar dan Manado.

Manado, juga akan dijadikan oleh Cardig Air sebagai bandara utama, sebelum penerbangan menuju Hong Kong. Jadi rutenya adalah Jakarta-Makassar-Manado-Hong Kong. "Kami menawarkan rute padat namun tidak biasa, untuk menyasar pangsa bisnis kargo udara di kawasan Asia," kata Presiden Direktur Cardig Air, Boyke Soebroto, Selasa (28/10), di Jakarta.

Cardig Air akan mengoperasikan dua pesawat jenis Boeing 737-300F, dengan registrasi penerbangan Indonesia: PK-BBA dan PK-BBB. "Kami berencana mengoperasikan 10-15 pesawat, dalam waktu lima tahun ke depan," kata Boyke.

Pesawat yang akan dioperasikan Cardig Air untuk masa mendatang, yakni Boeing 737-300/400 F, Airbus A300-600F, dan EADS ATR 72-300/500F. "Pesawat jenis ATR akan digunakan untuk mengangkut kargo di rute-rute domestik," ujar Boyke.

Menurut Terry Nord, mantan Chief Executive Officer DHL Aviation Group, di dunia kini armada pesawat kargo berjumlah 1.789 pesawat (2005), diprediksi akan bertambah menjadi 3.563 pesawat (2025).

source: kompas.com

Monday, October 27, 2008

Peracik Mobil "Brandweer" dari Magelang

Bisnis membuat sekaligus menjual mobil brandweer alias mobil pemadam kebakaran terhitung berpeluang cerah. Tapi, karya yang ditekuni Bambang E Santoso sejak 20 tahun lalu ini malah makin sering menyedot minat konsumen mancanegara ketimbang lokal. "Orang Indonesia masih banyak yang nggak mau pakai barang Indonesia," kata Bambang saat berbincang dengan kompas.com pada Pameran Perdagangan Indonesia (TEI) yang ke-23 di Jakarta International Expo (JIE), Kemayoran, pekan lalu.

Perkenalan Bambang, pria kelahiran 22 Maret 1957 ini, pada mobil pemadam kebakaran memang tak lepas dari keranjingannya mengutak-atik kendaraan. Apalagi, 20 tahun lalu, dirinya pernah bekerja di perusahaan kontraktor Pertamina. "Waktu itu, ya, urusannya juga dengan mobil pemadam kebakaran," imbuhnya.

Jadilah, kebiasaan dan pengalaman kerja membuncah dalam hatinya memulai karir pribadi sebagai produsen mobil pemadam kebakaran, sejak sebelas tahun silam. "Ternyata gampang membuat mobil pemadam," tuturnya tersenyum.

Seakan tak segan membagi pengalamannya, Bambang memaparkan, komponen utama mobil pemadam kebakaran adalah sasis plus mesin ukuran truk baik menengah maupun sedang seperti dijumpai di Tanah Air. Kemudian, yang juga penting adalah penggerak pompa (PTO/Power Take Off) berikut pompa penyemprot air. "Nah pekerjaan paling susah adalah memasang PTO di gearbox. Alat itu harus match dengan mesin mobil sekaligus pompa. Kalau nggak, mobil nggak bisa jalan sama sekali," begitu kiat Direktur New Sentosa ini.

Bambang yang tak menamatkan kuliahnya di Fakultas Hukum Universitas Tarumanegara Jakarta ini meracik sendiri rancangan mobil pemadam kebakaran buatannya. Selain permesinan tadi, dilakoninya juga tantangan menggambar model, mendesain ruang dalam hingga mengontrol pemasangan badan kendaraan. Ia mengaku pekerjaan seperti itu tak luput dari semangat trial and error. "Ya coba-coba terus saja," kata bapak dua anak yang lebih sering harus mondar-mandir dari kediaman keluarganya di kawasan Karet, Kota Magelang, Jawa Tengah ini ke kantor resminya di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Salah satu produk terkini Bambang adalah mobil pemadam kebakaran SS- 3000 Sentosa yang sempat nangkring di arena pameran tersebut. Mobil berwarna dominan merah bak kendaraan perang itu bersasis dan bermesin Scania asal Swiss. Tenaga mesinnya mencapai 580 tenaga kuda (HP) berikut daya tampung airnya hingga 11.500 liter.

Tak hanya itu, mobil ini juga dilengkapi dengan panel pengatur penyemprot air otomatis di ruang kemudi. Dengan alat ini, terang Bambang, sesungguhnya hanya cukup satu orang sopir yang mengoperasikan mobil tersebut. "Karena ini hand made, saya butuh waktu setahun untuk merampungkan SS-3000," kata Bambang yang membanderol buatannya ini Rp7,5 miliar per unit.

Bambang membuat perbandingan. Kalau membeli mobil pemadam kebakaran berklasifikasi sejenis asal Jerman, konsumen mesti merogoh kocek makin dalam. "Soalnya, harganya per unit tiga kali lipat," ujarnya.

Sampai sekarang, Bambang sudah menyelesaikan enam unit SS-3000. Kendaraan-kendaraan itu dibeli oleh perusahaan macam Conoco Philips dan Riaupulp. Dua unit berikutnya masih dibangun di pabriknya di kawasan Grabak dan Kalibening, keduanya terletak di Kabupaten Magelang. "Merek dan sistemnya sudah saya patenkan," imbuh suami dari Nanik Ekowati ini.

Soal komponen, lanjut Bambang, cuma sasis dan mesin serta pompa yang masih produk luar negeri. "Yang lainnya lokal. Saya buat dari bahan setengah jadi seperti aluminium, fiber, dan pelat baja," ujar Bambang yang mengaku baru pertama kali ini mengikuti TEI di Jakarta.

Sebelumnya, Bambang masih juga memproduksi varian mobil pemadam kebakaran berkapasitas tangki air 3000 liter, 4000 liter, dan 5000 liter. Seluruh mobil yang karoserinya dikerjakan dengan sistem tekan (pressed body) ini sudah terjual sekitar 80 unit lebih di Indonesia. Kisaran harganya antara Rp800 juta sampai dengan Rp1,5 miliar per unit.

Pasar internasional yang jatuh hati pada mobil pemadam kebakaran bikinan pria yang mempekerjakan sekitar 60 orang karyawan itu antara lain adalah Tanzania, Nigeria, dan Vietnam. Hingga akhir tahun ini, untuk ketiga negara tersebut, Bambang mesti memasok 16 unit mobil berbagai varian.

Terkait dengan penyelenggaraan pameran TEI, Bambang menjelaskan, beberapa calon pembeli dari Nepal, Malaysia, dan Australia sudah menaruh minat mereka untuk bertransaksi. "Biasanya prosesnya agak lama karena konsumen asing produk saya kebanyakan dari institusi pemerintah," ujar pengusaha yang mengaku membayar upah karyawannya di Magelang dalam kisaran 1,5 kali Upah Minimum Regional (UMR) ini.

Sementara itu, informasi yang diperoleh dari Kepala Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN) Bachrul Chairi saat penutupan TEI, Sabtu (25/10) menunjukkan, negara Kepulauan Salomon sudah meminta agar perusahaan Bambang mengikuti tender pengadaan mobil pemadam kebakaran. "Nilai kontraknya sekitar 2,5 juta dollar AS," demikian Bachrul Chairi.

source: Kompas.com

China, Europe, Asia seek investment chance in Batam

Some companies from China, Europe and Asia were seeking opportunities of investment in Batam, as a result of batam`s participation in trade expo in Nanning, China.

"Many companies from many countries are seeking the chance of investment in Batam," Batam Mayor Ahmad Dahlan said here Saturday, adding that majority of the entrepreneurs are interested in making investment in electronics industry.
"I told them Batam is very close to Singapore, and they are interested in making investment," he said. From the talks with many bussinessmen, Dahlan said, many of them asked about the safety assurance, infrastructure and regulations in Batam.

"I said the security and regulations in batam are very pro-business," Dahlan added. Meanwhile, Riau Islands province`s Kadin chairman Johanes Kennedy said Batam change its direction of investment chance source from the United States to Middle East. "It is safer than investment from the US, especially with the financial crisis nowadays," Kennedy said.

source: Antara

Sunday, October 26, 2008

Presiden ajak masyarakat perkuat ekonomi domestik

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak eluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk memperkuat potensi ekonomi domestik sehingga apabila terjadi kelesuan ekonomi global perekonomian nasional tidak terlalu terpengaruh.

"Saya mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat untuk memperkuat potensi ekonomi domestik, jangan lagi terlalu bergantung pada ekspor," kata Presiden Yudhoyono saat konferensi pers ketika menyampaikan hasil Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pertemuan Asia-Eropa (ASEM) ke-7, di Beijing, Sabtu (25/10).

Hadir dalam jumpa pers tersebut Menkopolhukam Widodo AS, Sekab Sudi Silalahi, Menlu Hassan Wirajuda, Mendag Mari Elka Pangestu, Menkes Siti Fadilla Supari, Meneg LH Rachmat Witoelar, dan Meneg BUMN Sofyan Djalil.

Presiden mengatakan, sesungguhnya potensi perekonomian nasional sangat potensial untuk dikembangkan mengingat Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah, seperti minyak, gas, pertambangan, hasil hutan, serta kelapa sawit.

"Kita memiliki penduduk yang sangat besar dan daerah-daerah juga bisa melakukan kegiatan perekonomian lokal. Jadi sesungguhnya Indonesia punya kekuatan ekonomi domestik yang baik," kata Presiden.

Apabila pertemuan antara produksi dan konsumsi serta kebutuhan dan pasokan bisa baik dan didukung oleh strategi dan manajemen yang baik, kata Presiden, tentunya perekonomian dalam negeri akan bisa berjalan sangat baik.

Presiden menyebutkan produk herbal dan jamu-jamuan sesungguhnya memiliki potensi dan sumber ekonomi yang bisa dikembangkan dan bisa menjadi sumber kekuatan ekonomi domestik yang sangat kuat.

"Jadi intinya adalah ketika dunia mengalami krisis dan ada gonjang-ganjing, kita masih bisa hidup dengan kekuatan ekonomi domestik kita sendiri," kata Presiden Yudhoyono.

Penguatan ekonomi domestik, katanya, perlu dilakukan supaya perekonomian lokal tidak terlalu rentan dalam mengatasi krisis perekonomian global, seperti yang sekarang sedang dialami yaitu krisis keuangan global.

"Ekspor tetap perlu tapi penguatan ekonomi domestik sangatlah penting dan itu tentunya merupakan peluang bagi kita, manakala ada gejolak kita sudah ada satu pengamanan di dalam negeri," kata Presiden.

source: Media Indonesia